A. PENERAPAN EKONOMI MIKRO
Ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Selain itu, dalam ekonomi mikro, ada dua hal yang penting yang diperhatikan, yaitu:
a. Supply, yaitu penawaran terhadap suatu barang atau jasa.
b. Demand, yaitu permintaan terhadap suatu barang atau jasa.
Dimana:
a. Jika harga penawaran suatu barang naik, maka jumlah permitaan akan semakin turun.
b. Jika harga penawaran suatu barang turun, maka jumlah permintaan akan semakin naik.
B. PENERAPAN EKONOMI MAKRO
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro membahas hal-hal mengenai:
a. PENDAPATAN (INCOME) adalah jumlah balas jasa yang diterima pemilik factor produksi selama 1 tahun. Disimbolkan dengan Y.
b. KONSUMSI (CONSUMPTION) adalah bagian dari pendapatan yang dibelanjakan. Disimbolkan dengan C.
c. TABUNGAN (SAVING) adalah bagian dari pendapatan yang disimpan (tidak dibelanjakan). Disimbolkan dengan S.
d. INVESTASI (INVESMENT) adalah bagian dari pendapatan perusahaan yang ditanamkan atau sebagai penambah modal kerja. Disimbolkan dengan I.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
- Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
- Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
- Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Menurut JM Keynes, pendapatan suatu negara terdiri dari 2 hal :
a. Pendapatan perseorangan, Y = C + S
b. Pendapatan perusahaan, Y = C + I
Apabila pendapatan berubah, maka perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap
konsumsi dan tabungan.
konsumsi dan tabungan.
- Untuk mengetahui perubahan tingkat dan fungsi KONSUMSI, dapat dirumuskan:
+ MARGINAL PROPENCITY TO CONSUME (MPC)
+ AVERAGE PROPENCITY TO CONSUME (APC)
+ FUNGSI KONSUMSI, fungsi yang menunjukkan hubungan KONSUMSI (C) dengan PENDAPATAN (Y)
Dirumuskan :
Dimana : a : besarnya konsumsi saat pendapatan nol. Keadaan ini disebut dengan ‘konsumsi otonom’ yaitu konsumsi yang pasti ada meskipun tidak mempunyai pendapatan.
b : MPC.
- Untuk mengetahui perubahan tingkat dan fungsi TABUNGAN, dirumuskan:
+ MARGINAL PROPENCITY TO SAVE (MPS)
+ VERAGE PROPENCITY TO SAVE (APS)
+ FUNGSI TABUNGAN, adalah fungsi yang menunjukkan hubungn tabungan S dengan pendapatan Y. Dirumuskan:
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro:
Dilihat dari | Ekonomi Mikro | Ekonomi Makro |
Harga | Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja) | Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan) |
Unit analisis | Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan | Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi. |
Tujuan analisis | Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat. | Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan |
C. Munculnya Model Kuantitatif pada Analisis Ekonomi
Pada awalnya ilmu ekonomi diajarkan dengan pendekatan verbal-filosofis seperti yang disajikan pada buku “The Wealth of Nations” yang ditulis oleh Adam Smith yang dikenal sebagai seorang ahli filsafat. Memang pada mulanya, ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu filsafat dan setelah era Adam Smith, Ilmu Ekonomi baru menjadi disiplin ilmu tersendiri. Selang beberapa saat setelah era ini, pendekatan pengajaran ilmu ekonomi diperkenalkan dengan menggunakan simbol-simbol matematik dan grafik. Kita tidak tahu pasti kapan sebenarnya penggunaan perangkat-perangkat non-verbal ini dimulai, namun kebanyakan para ahli menganggap bahwa mazhab neoklasiklah yang menjadi pelopor pendekatan ini. Akhirnya, sampai saat ini, ilmu ekonomi dikenal sebagai sebuah disiplin ilmu yang multidimensional dalam artian bisa digunakan tak terbatas hanya pada penyampaian intuisi secara kualitatif, melainkan bisa juga diterapkan secara kuantitatif. Dari kedua pendekatan ini, maka lahirlah terminologi “ekonomi kualitatif” dan “ekonomi kuantitatif”. Namun perlu digaris bawahi bahwa keduanya bukanlah dua cabang ilmu yang terpisah, melainkan hanya merupakan pendekatan penyampaian yang berbeda seperti halnya kalau kita mengekspresikan sesuatu menggunakan bahasa yang agak berbeda (Perdana dalam Anwar, dkk, 1997).
Analisis kuantitatif dalam ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a. Matematika ekonomi digunakan dalam ilmu ekonomi lebih ke arah penyusunan teori secara deduktif.
b. Matematika Ekonometrika digunakan sebagai studi terhadap observasi empiris, dengan menggunakan metode perkiraan statistik serta pengujian hipotesis. Ekonometrika, dengan kata lain, menekankan pada pengujian empiris atas teori ekonomi, dan dibutuhkan untuk pengambilan kesimpulan secara induktif. Para ahli ekonometrikapun umumnya menggunakan persamaan-persamaan matematika yang disusun oleh ahli matematika dengan membuat modifikasi secukupnya agar memungkinkan untuk dilakukan pengujian empiris terhadap hukum-hukum ekonomi.
0 komentar:
Posting Komentar